Selasa, 14 Oktober 2014

DIET JANTUNG (DJ)

DIET JANTUNG (DJ)

Sebelum membahas mengenai diet yang cocok untuk penderita jantung, sebaiknya kita mengerti terlebih dahulu penyakit jantung itu apa. penyakit jantung merupakan suatu penyakit kronis yang gejala baru muncul setelah jantung secara berangsur-angsur mulai kehilangan kemampuannya untuk berfungsi secara normal. secara langsung dan tidak langsung munculnya penyakit jantung in mumcul sebagai akibat dari terakumulasinya kadar kolerterol jahat yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. sehingga porses itu memunculkan plak di pembuluh darah sehingga mengurangi kelenturan dari pembuluh darah dan mengakibatkan masalah penyakti jantung.

pemberian diet jantung ini memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh tanpa memperberat kerja jantung, dan juga dapat memberikan efek pengurangan berat badan, serta mencegah munculnya resistensi air dan garam yang dapat memunculkan hipertensi.

Berikut ini adalah jenis makanan yang cocok untuk diet jantung

sumber karbohidrat : berat (baik di tim ataupun dijadikan bubur), roti, mie, kenatang, makaroni, biskuit, kentang, dan madu

sumber protein hewani : daging sapi, ayam tanpa kulit, ikan, telur ayam, susu rendah lemak dengan takaran rendah.

sumber protein nabati : kacang-kacangan kering, seperti kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe.

sayuran : sayuran yang tidak mengandung gas, seperti bayam, kangkung, kacang buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu sim, dan tauge. dan hindari sayuran seperti kol, lobak, sawi, dan nangka muda.

buah-buahan : semua buah-buahan segar seperti pisang, pepaya, jeruk, apel, melon, semangka, dan sawo, dan hindari buah seperti durian dan nangka masak.

minuman : baik mengonsumsi teh encer, coklat, dan sirup, dan menghindari minuman seperti teh/kopi kental, dan minuman bersoda serte beralkohol.

berikut ini contoh menu sehari diet jantung

Contoh menu sehari diet jantung


MACAM-MACAM DIET PASIEN

  1. DIEBETUS MELITUS (DM)/KENCING MANIS                               

    Diabetes adalah masalah kesehatan yang erat kaitannya dengan konsumsi gula dan hormon insulin serta sel beta pankreas. masalah yang umumnya muncul disebabkan karena gula yang telah dikonsumsi oleh tubuh tidak dapat diubah menjadi energi yang disebabkan kurangnya hormon insulin ataupun adanya masalah pada sel beta pankreas tempat hormon insulin ini di produksi. oleh karena itu sangat penting untuk melakukan kontrol metabolik yang tepat untuk melakukan diet diabetes ini.
    Sebenarnya sebelum melakukan jenis diet diabetes ini sangat dianjurkan untuk mengetahui kadar glukosa darah. kada glukosa darah ini dijadikan acuan pemberian komposisi diet diabetes dengan tepat. karena hasil yang diinginkan melalui diet diabetes ini adalah mampu mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menjaga keseimbangan asupan makanan dengan kadar insulin, dan juga dengan obat penurun glukosa oral, serta aktifitas fisik. selain itu, diet diabetes ini juga untuk memberi kecukupan energi tubuh untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.
    jenis bahan makanan yang sebaiknya dibatasi dan dihindari dalam menjalankan diet diebetes dan untuk penderita diabetes adalah :
    1. makanan yang banyak mengandung gula sederhana, yaitu : gula pasir, gula merah, sirop, selai, jelli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, dan es krim
    2. mengandung banyak lemak, seperti : cake, makanan siap saji (fast food), gorengan.
    3. mengandung banyak natrium, seperti : ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan.
    sedangkan makanan yang dianjurkan untuk diet diabetes dan untuk penderita penyakit diabetes yaitu :
    1. sumber karbohidrat kompleks, seperti : nasi merah, roti, mie, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
    2. sumber protein rendah lemak, seperti : ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu, dan kacang-kacangan,
    3. sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, direbus, dan dibakar.
    dan dibawah ini adalah contoh menu diet sehari untuk penderita diabetes dengan kalori yang dibutuhkan sebesar 1900kkal.
    contoh menu diet diabetes (1900 kkal)
    contoh menu diet diabetes (1900 kkal)
    dalam menu diatas, nasi dapat digantikan dengan sumber karbohidrat yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes yaitu jenis karbohidrat kompleks.
    selain itu, nilai gizi dari menu diet diatas adalah :
    energi 1921 kkal
    protein 60 g (12,5% dari total energi)
    lemak 48 g (22,5% dari total energi)
    karbohidrat 299 g (62,5% dari total energi)
    kolesterol 303 mg
    1. serat 37 g                                                                                                                                                                                                                                                                        

MACAM-MACAM DIET PASIEN

DIET RENDAH GARAM (RG) UNTUK PENYAKIT HIPERTENSI/DARAH TINGGI

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan mengandung natrium yang relatif tinggi.

Adakah keluarga, teman, atau kerabat Anda yang terkena hipertensi? Kalau iya, tentunya disarankan untuk menjalankan diet RG (Rendah Garam), bukan? Nah, masih banyak yang kebingungan, apakah yang dimaksud dengan garam ini adalah hanya sebatas garam dapur yang sering digunakan untuk bumbu saja, atau sumber makanan lain yang harus dibatasi konsumsinya untuk membantu mengendalikan tekanan darah.

Garam yang dimaksud di dalam diet rendah garam adalah garam natrium dan bukan hanya sebatas garam dapur.

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan yang mengandung natrium yang relatif tinggi.

Sebenarnya garam natrium secara alamiah terdapat dalam makanan atau pun ditambahkan dalam masakan.

Bahan makanan hewani (dari hewan) lebih banyak mengandung garam natrium dibandingkan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati).

Berikut perincian jenis garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan:
1. Natrium klorida atau garam dapur yang biasa kita lihat di dapur
2. Natrium bikarbonat
3. Natrium benzoat
4. Natrium Nitrit
5. Mono-sodium glutamat

Jika Anda menemukan tulisan tersebut ada dalam komposisi bahan makanan/makanan jadi yang Anda beli, maka sebaiknya penggunaannya perlu dibatasi bagi penderita hipertensi.

Akan tetapi sebagai upaya pencegahan (terutama bagi yang mempunyai orang tua dengan riwayat hipertensi), sangat dianjurkan juga mulai membatasi diri dengan menjalankan diet RG untuk upaya pencegahan, karena penyakit hipertensi (primer) adalah salah satu jenis penyakit yang menurun.

Natrium dalam komposisi bahan makanan sering kali ditulis dengan "SODIUM" sehingga Anda harus lebih teliti saat membeli makanan.

Di atas telah disebutkan jenis garam natrium, berikutnya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung garam natrium (yang cukup tinggi pula) sehingga penggunaannya harus DIBATASI, yaitu:
Dendeng, abon, corned beef, bacon, ikan asin, ikan pindang, telur asin, telur pindang, sarden, daging asap.
Keju, margarin, mentega.
Acar, asinan sayuran dan sayuran kaleng.
Kecap, saos, terasi, petis, tauco.
Roti, biskuit, kraker, cake, dan kue-kue lain yang diolah dengan garam dapur dan soda dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengapa harus menjalankan diet RG bagi pasien hipertensi?
Garam natrium yang berlebihan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal (melalui urine/air seni).

Pada keadaan tertentu, garam natrium yang berlebihan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengendap di dalam jaringan tubuh dan mampu mengikat air.

Kemampuan mengikat air ini akhirnya akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi bengkak karena menimbun cairan.

Penimbunan cairan misalnya di dalam paru-paru, rongga perut, atau pun anggota gerak tentunya akan menimbulkan gangguan fungsi fisiologis tubuh.

Penimbunan di paru-paru akan menyebabkan sesak nafas, di rongga perut bisa menimbulkan rasa ampeg, dan berbagai macam keluhan lainnya.Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan mengandung natrium yang relatif tinggi.

Adakah keluarga, teman, atau kerabat Anda yang terkena hipertensi? Kalau iya, tentunya disarankan untuk menjalankan diet RG (Rendah Garam), bukan? Nah, masih banyak yang kebingungan, apakah yang dimaksud dengan garam ini adalah hanya sebatas garam dapur yang sering digunakan untuk bumbu saja, atau sumber makanan lain yang harus dibatasi konsumsinya untuk membantu mengendalikan tekanan darah.

Garam yang dimaksud di dalam diet rendah garam adalah garam natrium dan bukan hanya sebatas garam dapur.

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan yang mengandung natrium yang relatif tinggi.

Sebenarnya garam natrium secara alamiah terdapat dalam makanan atau pun ditambahkan dalam masakan.

Bahan makanan hewani (dari hewan) lebih banyak mengandung garam natrium dibandingkan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati).

Berikut perincian jenis garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan:
1. Natrium klorida atau garam dapur yang biasa kita lihat di dapur
2. Natrium bikarbonat
3. Natrium benzoat
4. Natrium Nitrit
5. Mono-sodium glutamat

Jika Anda menemukan tulisan tersebut ada dalam komposisi bahan makanan/makanan jadi yang Anda beli, maka sebaiknya penggunaannya perlu dibatasi bagi penderita hipertensi.

Akan tetapi sebagai upaya pencegahan (terutama bagi yang mempunyai orang tua dengan riwayat hipertensi), sangat dianjurkan juga mulai membatasi diri dengan menjalankan diet RG untuk upaya pencegahan, karena penyakit hipertensi (primer) adalah salah satu jenis penyakit yang menurun.

Natrium dalam komposisi bahan makanan sering kali ditulis dengan "SODIUM" sehingga Anda harus lebih teliti saat membeli makanan.

Di atas telah disebutkan jenis garam natrium, berikutnya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung garam natrium (yang cukup tinggi pula) sehingga penggunaannya harus DIBATASI, yaitu:
Dendeng, abon, corned beef, bacon, ikan asin, ikan pindang, telur asin, telur pindang, sarden, daging asap.
Keju, margarin, mentega.
Acar, asinan sayuran dan sayuran kaleng.
Kecap, saos, terasi, petis, tauco.
Roti, biskuit, kraker, cake, dan kue-kue lain yang diolah dengan garam dapur dan soda dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengapa harus menjalankan diet RG bagi pasien hipertensi?
Garam natrium yang berlebihan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal (melalui urine/air seni).

Pada keadaan tertentu, garam natrium yang berlebihan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengendap di dalam jaringan tubuh dan mampu mengikat air.

Kemampuan mengikat air ini akhirnya akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi bengkak karena menimbun cairan.

Penimbunan cairan misalnya di dalam paru-paru, rongga perut, atau pun anggota gerak tentunya akan menimbulkan gangguan fungsi fisiologis tubuh.

Penimbunan di paru-paru akan menyebabkan sesak nafas, di rongga perut bisa menimbulkan rasa ampeg, dan berbagai macam keluhan lainnya.Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan mengandung natrium yang relatif tinggi.

Adakah keluarga, teman, atau kerabat Anda yang terkena hipertensi? Kalau iya, tentunya disarankan untuk menjalankan diet RG (Rendah Garam), bukan? Nah, masih banyak yang kebingungan, apakah yang dimaksud dengan garam ini adalah hanya sebatas garam dapur yang sering digunakan untuk bumbu saja, atau sumber makanan lain yang harus dibatasi konsumsinya untuk membantu mengendalikan tekanan darah.

Garam yang dimaksud di dalam diet rendah garam adalah garam natrium dan bukan hanya sebatas garam dapur.

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan yang mengandung natrium yang relatif tinggi.

Sebenarnya garam natrium secara alamiah terdapat dalam makanan atau pun ditambahkan dalam masakan.

Bahan makanan hewani (dari hewan) lebih banyak mengandung garam natrium dibandingkan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati).

Berikut perincian jenis garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan:
1. Natrium klorida atau garam dapur yang biasa kita lihat di dapur
2. Natrium bikarbonat
3. Natrium benzoat
4. Natrium Nitrit
5. Mono-sodium glutamat

Jika Anda menemukan tulisan tersebut ada dalam komposisi bahan makanan/makanan jadi yang Anda beli, maka sebaiknya penggunaannya perlu dibatasi bagi penderita hipertensi.

Akan tetapi sebagai upaya pencegahan (terutama bagi yang mempunyai orang tua dengan riwayat hipertensi), sangat dianjurkan juga mulai membatasi diri dengan menjalankan diet RG untuk upaya pencegahan, karena penyakit hipertensi (primer) adalah salah satu jenis penyakit yang menurun.

Natrium dalam komposisi bahan makanan sering kali ditulis dengan "SODIUM" sehingga Anda harus lebih teliti saat membeli makanan.

Di atas telah disebutkan jenis garam natrium, berikutnya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung garam natrium (yang cukup tinggi pula) sehingga penggunaannya harus DIBATASI, yaitu:
Dendeng, abon, corned beef, bacon, ikan asin, ikan pindang, telur asin, telur pindang, sarden, daging asap.
Keju, margarin, mentega.
Acar, asinan sayuran dan sayuran kaleng.
Kecap, saos, terasi, petis, tauco.
Roti, biskuit, kraker, cake, dan kue-kue lain yang diolah dengan garam dapur dan soda dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengapa harus menjalankan diet RG bagi pasien hipertensi?
Garam natrium yang berlebihan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal (melalui urine/air seni).

Pada keadaan tertentu, garam natrium yang berlebihan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengendap di dalam jaringan tubuh dan mampu mengikat air.

Kemampuan mengikat air ini akhirnya akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi bengkak karena menimbun cairan.

Penimbunan cairan misalnya di dalam paru-paru, rongga perut, atau pun anggota gerak tentunya akan menimbulkan gangguan fungsi fisiologis tubuh.

Penimbunan di paru-paru akan menyebabkan sesak nafas, di rongga perut bisa menimbulkan rasa ampeg, dan berbagai macam keluhan lainnya.Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan mengandung natrium yang relatif tinggi.

Adakah keluarga, teman, atau kerabat Anda yang terkena hipertensi? Kalau iya, tentunya disarankan untuk menjalankan diet RG (Rendah Garam), bukan? Nah, masih banyak yang kebingungan, apakah yang dimaksud dengan garam ini adalah hanya sebatas garam dapur yang sering digunakan untuk bumbu saja, atau sumber makanan lain yang harus dibatasi konsumsinya untuk membantu mengendalikan tekanan darah.

Garam yang dimaksud di dalam diet rendah garam adalah garam natrium dan bukan hanya sebatas garam dapur.

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan yang mengandung natrium yang relatif tinggi.

Sebenarnya garam natrium secara alamiah terdapat dalam makanan atau pun ditambahkan dalam masakan.

Bahan makanan hewani (dari hewan) lebih banyak mengandung garam natrium dibandingkan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati).

Berikut perincian jenis garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan:
1. Natrium klorida atau garam dapur yang biasa kita lihat di dapur
2. Natrium bikarbonat
3. Natrium benzoat
4. Natrium Nitrit
5. Mono-sodium glutamat

Jika Anda menemukan tulisan tersebut ada dalam komposisi bahan makanan/makanan jadi yang Anda beli, maka sebaiknya penggunaannya perlu dibatasi bagi penderita hipertensi.

Akan tetapi sebagai upaya pencegahan (terutama bagi yang mempunyai orang tua dengan riwayat hipertensi), sangat dianjurkan juga mulai membatasi diri dengan menjalankan diet RG untuk upaya pencegahan, karena penyakit hipertensi (primer) adalah salah satu jenis penyakit yang menurun.

Natrium dalam komposisi bahan makanan sering kali ditulis dengan "SODIUM" sehingga Anda harus lebih teliti saat membeli makanan.

Di atas telah disebutkan jenis garam natrium, berikutnya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung garam natrium (yang cukup tinggi pula) sehingga penggunaannya harus DIBATASI, yaitu:
Dendeng, abon, corned beef, bacon, ikan asin, ikan pindang, telur asin, telur pindang, sarden, daging asap.
Keju, margarin, mentega.
Acar, asinan sayuran dan sayuran kaleng.
Kecap, saos, terasi, petis, tauco.
Roti, biskuit, kraker, cake, dan kue-kue lain yang diolah dengan garam dapur dan soda dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengapa harus menjalankan diet RG bagi pasien hipertensi?
Garam natrium yang berlebihan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal (melalui urine/air seni).

Pada keadaan tertentu, garam natrium yang berlebihan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengendap di dalam jaringan tubuh dan mampu mengikat air.

Kemampuan mengikat air ini akhirnya akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi bengkak karena menimbun cairan.

Penimbunan cairan misalnya di dalam paru-paru, rongga perut, atau pun anggota gerak tentunya akan menimbulkan gangguan fungsi fisiologis tubuh.

Penimbunan di paru-paru akan menyebabkan sesak nafas, di rongga perut bisa menimbulkan rasa ampeg, dan berbagai macam keluhan lainnya.