Selasa, 14 Oktober 2014

MACAM-MACAM DIET PASIEN

DIET RENDAH GARAM (RG) UNTUK PENYAKIT HIPERTENSI/DARAH TINGGI

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan mengandung natrium yang relatif tinggi.

Adakah keluarga, teman, atau kerabat Anda yang terkena hipertensi? Kalau iya, tentunya disarankan untuk menjalankan diet RG (Rendah Garam), bukan? Nah, masih banyak yang kebingungan, apakah yang dimaksud dengan garam ini adalah hanya sebatas garam dapur yang sering digunakan untuk bumbu saja, atau sumber makanan lain yang harus dibatasi konsumsinya untuk membantu mengendalikan tekanan darah.

Garam yang dimaksud di dalam diet rendah garam adalah garam natrium dan bukan hanya sebatas garam dapur.

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan yang mengandung natrium yang relatif tinggi.

Sebenarnya garam natrium secara alamiah terdapat dalam makanan atau pun ditambahkan dalam masakan.

Bahan makanan hewani (dari hewan) lebih banyak mengandung garam natrium dibandingkan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati).

Berikut perincian jenis garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan:
1. Natrium klorida atau garam dapur yang biasa kita lihat di dapur
2. Natrium bikarbonat
3. Natrium benzoat
4. Natrium Nitrit
5. Mono-sodium glutamat

Jika Anda menemukan tulisan tersebut ada dalam komposisi bahan makanan/makanan jadi yang Anda beli, maka sebaiknya penggunaannya perlu dibatasi bagi penderita hipertensi.

Akan tetapi sebagai upaya pencegahan (terutama bagi yang mempunyai orang tua dengan riwayat hipertensi), sangat dianjurkan juga mulai membatasi diri dengan menjalankan diet RG untuk upaya pencegahan, karena penyakit hipertensi (primer) adalah salah satu jenis penyakit yang menurun.

Natrium dalam komposisi bahan makanan sering kali ditulis dengan "SODIUM" sehingga Anda harus lebih teliti saat membeli makanan.

Di atas telah disebutkan jenis garam natrium, berikutnya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung garam natrium (yang cukup tinggi pula) sehingga penggunaannya harus DIBATASI, yaitu:
Dendeng, abon, corned beef, bacon, ikan asin, ikan pindang, telur asin, telur pindang, sarden, daging asap.
Keju, margarin, mentega.
Acar, asinan sayuran dan sayuran kaleng.
Kecap, saos, terasi, petis, tauco.
Roti, biskuit, kraker, cake, dan kue-kue lain yang diolah dengan garam dapur dan soda dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengapa harus menjalankan diet RG bagi pasien hipertensi?
Garam natrium yang berlebihan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal (melalui urine/air seni).

Pada keadaan tertentu, garam natrium yang berlebihan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengendap di dalam jaringan tubuh dan mampu mengikat air.

Kemampuan mengikat air ini akhirnya akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi bengkak karena menimbun cairan.

Penimbunan cairan misalnya di dalam paru-paru, rongga perut, atau pun anggota gerak tentunya akan menimbulkan gangguan fungsi fisiologis tubuh.

Penimbunan di paru-paru akan menyebabkan sesak nafas, di rongga perut bisa menimbulkan rasa ampeg, dan berbagai macam keluhan lainnya.Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan mengandung natrium yang relatif tinggi.

Adakah keluarga, teman, atau kerabat Anda yang terkena hipertensi? Kalau iya, tentunya disarankan untuk menjalankan diet RG (Rendah Garam), bukan? Nah, masih banyak yang kebingungan, apakah yang dimaksud dengan garam ini adalah hanya sebatas garam dapur yang sering digunakan untuk bumbu saja, atau sumber makanan lain yang harus dibatasi konsumsinya untuk membantu mengendalikan tekanan darah.

Garam yang dimaksud di dalam diet rendah garam adalah garam natrium dan bukan hanya sebatas garam dapur.

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan yang mengandung natrium yang relatif tinggi.

Sebenarnya garam natrium secara alamiah terdapat dalam makanan atau pun ditambahkan dalam masakan.

Bahan makanan hewani (dari hewan) lebih banyak mengandung garam natrium dibandingkan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati).

Berikut perincian jenis garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan:
1. Natrium klorida atau garam dapur yang biasa kita lihat di dapur
2. Natrium bikarbonat
3. Natrium benzoat
4. Natrium Nitrit
5. Mono-sodium glutamat

Jika Anda menemukan tulisan tersebut ada dalam komposisi bahan makanan/makanan jadi yang Anda beli, maka sebaiknya penggunaannya perlu dibatasi bagi penderita hipertensi.

Akan tetapi sebagai upaya pencegahan (terutama bagi yang mempunyai orang tua dengan riwayat hipertensi), sangat dianjurkan juga mulai membatasi diri dengan menjalankan diet RG untuk upaya pencegahan, karena penyakit hipertensi (primer) adalah salah satu jenis penyakit yang menurun.

Natrium dalam komposisi bahan makanan sering kali ditulis dengan "SODIUM" sehingga Anda harus lebih teliti saat membeli makanan.

Di atas telah disebutkan jenis garam natrium, berikutnya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung garam natrium (yang cukup tinggi pula) sehingga penggunaannya harus DIBATASI, yaitu:
Dendeng, abon, corned beef, bacon, ikan asin, ikan pindang, telur asin, telur pindang, sarden, daging asap.
Keju, margarin, mentega.
Acar, asinan sayuran dan sayuran kaleng.
Kecap, saos, terasi, petis, tauco.
Roti, biskuit, kraker, cake, dan kue-kue lain yang diolah dengan garam dapur dan soda dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengapa harus menjalankan diet RG bagi pasien hipertensi?
Garam natrium yang berlebihan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal (melalui urine/air seni).

Pada keadaan tertentu, garam natrium yang berlebihan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengendap di dalam jaringan tubuh dan mampu mengikat air.

Kemampuan mengikat air ini akhirnya akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi bengkak karena menimbun cairan.

Penimbunan cairan misalnya di dalam paru-paru, rongga perut, atau pun anggota gerak tentunya akan menimbulkan gangguan fungsi fisiologis tubuh.

Penimbunan di paru-paru akan menyebabkan sesak nafas, di rongga perut bisa menimbulkan rasa ampeg, dan berbagai macam keluhan lainnya.Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan mengandung natrium yang relatif tinggi.

Adakah keluarga, teman, atau kerabat Anda yang terkena hipertensi? Kalau iya, tentunya disarankan untuk menjalankan diet RG (Rendah Garam), bukan? Nah, masih banyak yang kebingungan, apakah yang dimaksud dengan garam ini adalah hanya sebatas garam dapur yang sering digunakan untuk bumbu saja, atau sumber makanan lain yang harus dibatasi konsumsinya untuk membantu mengendalikan tekanan darah.

Garam yang dimaksud di dalam diet rendah garam adalah garam natrium dan bukan hanya sebatas garam dapur.

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan yang mengandung natrium yang relatif tinggi.

Sebenarnya garam natrium secara alamiah terdapat dalam makanan atau pun ditambahkan dalam masakan.

Bahan makanan hewani (dari hewan) lebih banyak mengandung garam natrium dibandingkan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati).

Berikut perincian jenis garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan:
1. Natrium klorida atau garam dapur yang biasa kita lihat di dapur
2. Natrium bikarbonat
3. Natrium benzoat
4. Natrium Nitrit
5. Mono-sodium glutamat

Jika Anda menemukan tulisan tersebut ada dalam komposisi bahan makanan/makanan jadi yang Anda beli, maka sebaiknya penggunaannya perlu dibatasi bagi penderita hipertensi.

Akan tetapi sebagai upaya pencegahan (terutama bagi yang mempunyai orang tua dengan riwayat hipertensi), sangat dianjurkan juga mulai membatasi diri dengan menjalankan diet RG untuk upaya pencegahan, karena penyakit hipertensi (primer) adalah salah satu jenis penyakit yang menurun.

Natrium dalam komposisi bahan makanan sering kali ditulis dengan "SODIUM" sehingga Anda harus lebih teliti saat membeli makanan.

Di atas telah disebutkan jenis garam natrium, berikutnya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung garam natrium (yang cukup tinggi pula) sehingga penggunaannya harus DIBATASI, yaitu:
Dendeng, abon, corned beef, bacon, ikan asin, ikan pindang, telur asin, telur pindang, sarden, daging asap.
Keju, margarin, mentega.
Acar, asinan sayuran dan sayuran kaleng.
Kecap, saos, terasi, petis, tauco.
Roti, biskuit, kraker, cake, dan kue-kue lain yang diolah dengan garam dapur dan soda dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengapa harus menjalankan diet RG bagi pasien hipertensi?
Garam natrium yang berlebihan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal (melalui urine/air seni).

Pada keadaan tertentu, garam natrium yang berlebihan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengendap di dalam jaringan tubuh dan mampu mengikat air.

Kemampuan mengikat air ini akhirnya akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi bengkak karena menimbun cairan.

Penimbunan cairan misalnya di dalam paru-paru, rongga perut, atau pun anggota gerak tentunya akan menimbulkan gangguan fungsi fisiologis tubuh.

Penimbunan di paru-paru akan menyebabkan sesak nafas, di rongga perut bisa menimbulkan rasa ampeg, dan berbagai macam keluhan lainnya.Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan mengandung natrium yang relatif tinggi.

Adakah keluarga, teman, atau kerabat Anda yang terkena hipertensi? Kalau iya, tentunya disarankan untuk menjalankan diet RG (Rendah Garam), bukan? Nah, masih banyak yang kebingungan, apakah yang dimaksud dengan garam ini adalah hanya sebatas garam dapur yang sering digunakan untuk bumbu saja, atau sumber makanan lain yang harus dibatasi konsumsinya untuk membantu mengendalikan tekanan darah.

Garam yang dimaksud di dalam diet rendah garam adalah garam natrium dan bukan hanya sebatas garam dapur.

Garam dapur hanyalah salah satu contoh bahan makanan yang mengandung natrium yang relatif tinggi.

Sebenarnya garam natrium secara alamiah terdapat dalam makanan atau pun ditambahkan dalam masakan.

Bahan makanan hewani (dari hewan) lebih banyak mengandung garam natrium dibandingkan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati).

Berikut perincian jenis garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan:
1. Natrium klorida atau garam dapur yang biasa kita lihat di dapur
2. Natrium bikarbonat
3. Natrium benzoat
4. Natrium Nitrit
5. Mono-sodium glutamat

Jika Anda menemukan tulisan tersebut ada dalam komposisi bahan makanan/makanan jadi yang Anda beli, maka sebaiknya penggunaannya perlu dibatasi bagi penderita hipertensi.

Akan tetapi sebagai upaya pencegahan (terutama bagi yang mempunyai orang tua dengan riwayat hipertensi), sangat dianjurkan juga mulai membatasi diri dengan menjalankan diet RG untuk upaya pencegahan, karena penyakit hipertensi (primer) adalah salah satu jenis penyakit yang menurun.

Natrium dalam komposisi bahan makanan sering kali ditulis dengan "SODIUM" sehingga Anda harus lebih teliti saat membeli makanan.

Di atas telah disebutkan jenis garam natrium, berikutnya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung garam natrium (yang cukup tinggi pula) sehingga penggunaannya harus DIBATASI, yaitu:
Dendeng, abon, corned beef, bacon, ikan asin, ikan pindang, telur asin, telur pindang, sarden, daging asap.
Keju, margarin, mentega.
Acar, asinan sayuran dan sayuran kaleng.
Kecap, saos, terasi, petis, tauco.
Roti, biskuit, kraker, cake, dan kue-kue lain yang diolah dengan garam dapur dan soda dalam jumlah yang cukup banyak.

Mengapa harus menjalankan diet RG bagi pasien hipertensi?
Garam natrium yang berlebihan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal (melalui urine/air seni).

Pada keadaan tertentu, garam natrium yang berlebihan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengendap di dalam jaringan tubuh dan mampu mengikat air.

Kemampuan mengikat air ini akhirnya akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi bengkak karena menimbun cairan.

Penimbunan cairan misalnya di dalam paru-paru, rongga perut, atau pun anggota gerak tentunya akan menimbulkan gangguan fungsi fisiologis tubuh.

Penimbunan di paru-paru akan menyebabkan sesak nafas, di rongga perut bisa menimbulkan rasa ampeg, dan berbagai macam keluhan lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar